Barisan prajurit TNI, yang biasanya terlihat tegas di medan tugas, kini berbaur bersama anak-anak sekolah, Aparatur Sipil Negara (ASN), organisasi kemasyarakatan (ormas), perwakilan lembaga masyarakat, dan tak ketinggalan warga sekitar siliragung turut meramaikan sisi lapangan upacara.
Keharuan tersebut lantaran prajurit Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 125 turut berbaris mulai dari satuan TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Dimana, tim satgas tersebut telah membuktikan kepada masyarakat, arti dari kemanunggalan TNI bersama dalam suka dan duka ditengah-tengah masyarakat.
Pemandangan ini menjadi simbol kuatnya sinergi antara TNI dan rakyat. Siswa-siswi sekolah dasar, dengan seragam putih-merah, seragam putih-biru, seragam putih-abu-abu mereka, tampak bersemangat mengikuti setiap prosesi upacara, hingga ke puncak upcara detik-detik hari kemerdekaan.
Mereka berdiri tegak, menirukan gerakan hormat para prajurit saat bendera Merah Putih dikibarkan. Sementara itu, para ASN dan perwakilan masyarakat juga ikut serta dengan penuh khidmat, menunjukkan rasa cinta tanah air yang mendalam.
Disinilah terlihat makna kebersamaan dalam setiap langkah. Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0825 Banyuwangi, Mayor Kav. Suprapto yang bertindak sebagai inspektur upacara sangat bersatu dalam suasana hikmat pada setiap proses jalannya upacara bendera, terutama saat proses detik-detik kemerdekaan yang ditandai dengan peletusan 17 balon.
Upacara yang menjadi wujud nyata dari kemanunggalan TNI dengan rakyat. Kemerdekaan ini kita raih bersama, dan sudah seharusnya kita isi bersama-sama pula. Kehadiran adik-adik sekolah, bapak dan ibu guru, serta seluruh elemen masyarakat di sini membuktikan bahwa semangat gotong royong dan cinta tanah air masih sangat kuat," ujarnya.
Anggi, salah satu siswi SMA bangga bisa menjadi bagian dari upacara kemerdekaan RI ke-80 tahun. Ia bangga menjadi anak Indonesia dan siap berjuang untuk meneruskan jerih payah pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan RI.
“Saya mau bilang apa ya Pak. Sampai saya tadi mau nangis, saat lagu mengheningkan cipta dan lagu Indonesia raya. Enggeh Pak, saya akan rajin sekolah. Pesan bapakku yang sudah meninggal, saya harus kuat, walaupun perempuan. Jadi saya akan terus berjuang Pak,” kata Anggi sambil tersenyum.
Ia mengaku terharu bisa berbaris bersama para prajurit. Dirinya baru pertama kali bisa berjejer baris dengan Bapak TNI. “karena saya cita-cita mau masuk TNI, pak. Jadi rasanya bahagia dan bangga sekali tadi bisa lihat bapak TNI disamping saya,” ujarnya sambil tertawa.
Di akhir upacara, para prajurit TNI menyalami satu per satu anak-anak sekolah dan warga. Senyum ramah dan lambaian tangan menjadi penutup yang manis, meninggalkan kesan mendalam bahwa TNI adalah bagian tak terpisahkan dari rakyat.
Selain itu, momen foto bersama anggota Paskibra, ASN tingkat kecamatan, desa serta lapisan masyarakat menjadi perekat silatuhrahmi untuk mengingat kenangan kebersamaan di hari kemerdekaan tahun 2025. Upacara bendera ini menjadi pengingat bahwa kekuatan bangsa terletak pada persatuan dan kebersamaan, yang terus hidup dari generasi ke generasi.
(Pendim/ITH)
0 Comments:
Posting Komentar