Kegiatan yang diikuti oleh para pegawai Lapas Banyuwangi ini dilaksanakan melalui kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi.
Donor darah merupakan bagian dari program rutin Lapas Banyuwangi sebagai tindak lanjut kerjasama yang telah terjalin antara Lapas dan PMI Kabupaten Banyuwangi.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan stok darah di PMI, tetapi juga sebagai wujud nyata kepedulian sosial para pegawai Lapas terhadap masyarakat yang membutuhkan,” ujar Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi.
Mukaffi menyampaikan bahwa kegiatan donor darah tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata Lapas dalam membantu sesama.
“Kepedulian sosial bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk pegawai Lapas. Donor darah ini juga menjadi sarana untuk mengedukasi pentingnya berbagi dan peduli terhadap kesehatan bersama,” ungkapnya.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Sahardjo itu, sebanyak 53 orang pegawai mendaftar sebagai pendonor. Namun setelah melalui proses pemeriksaan kesehatan oleh PMI, hanya 26 kantong darah yang berhasil terkumpul.
“Sebagian pegawai tidak dapat mendonorkan darahnya karena tidak memenuhi persyaratan, seperti sedang mengonsumsi obat, memiliki kadar hemoglobin (Hb) rendah, atau belum melewati periode donor dari kegiatan donor darah terakhir yang mereka ikuti,” terangnya.
Kegiatan donor darah rutin ini diharapkan dapat terus dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Lapas Banyuwangi dalam berkontribusi bagi masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam aksi sosial serupa, demi membantu sesama dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah.
Red
0 Comments:
Posting Komentar