Banyuwangi, Responnews.net - Masyarakat RT 003 RW 001 Dusun Krajan Desa Seneporejo yang tergabung dalam kelompok “Wong Posko” mengikuti karnaval yang dipelopori oleh Lintas Pendidikan dan Ormas Wilayah Desa Seneporejo, Senin (28/08/2023). Mengambil tema pertanian, para pemuda serta masyarakat hadir dengan berpenampilan memakai Topi Caping, Berbaju dan Bercelana Panjang berwarna hitam, serta menyuarakan narasi-narasi yang berkaitan dengan pertanian.
Wong Posko mengambil tema pertanian karena menurut mereka petani adalah
pahlawan pangan, tanpa petani Indonesia akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
pangan. “Nasib negara ini salah satunya ada ditangan petani, Indonesia tanpa
petani akan mengalami krisis pangan dan bahkan akan mengalami kelaparan. Jadi
jangan sampai generasi penerus ini menyepelekan profesi petani,” terang Joko
Cahyono dari pemuda Wong Posko.
Selain membawa tema utama pertanian dalam kostumnya, barisan Wong Posko
tersusun atas beberapa tema, di barisan paling depan ada Jebeng Thulik yang
membawa nomor urut pemberangkatan, setelah itu para ibu-ibu dengan pakaian
Kebaya, disusul para pemuda dengan pakaian Petani, ibu-ibu yang memakai pakaian
corak merah putih, dan yang paling belakang para bapak-bapak memakai pakaian
adat beberapa wilayah di indonesia.
“Kami (Panitia) sangat mengapresiasi konsep yang dibawakan oleh Kelompok Wong Posko, karena mereka dapat mengingatkan kembali generasi muda akan pentingnya jasa petani,” jelas Revaldi sebagai Ketua 2 dalam kepanitiaan karnaval. Petani mengambil peran penting bagi ketersediaan pasokan pangan dan kecukupan gizi nasional. Revaldi juga mengajak seluruh masyarakat untuk membeli bahan pangan lokal Indonesia, sebagai bentuk menghargai dan usaha menyejahterakan petani.
Pelaksanaan Karnaval Budaya Desa Seneporejo, dimulai dari Pasar Jum’at Desa
Seneporejo hingga titik akhir di Perempatan Batas Patung Pacul. Di awali
barisan kehormatan Pemerintah Desa Seneporejo, di ikuti dibelakangnya Lembaga
Pendidikan, Lembaga Keagamaan, Ormas, Kelompok Pedagang, serta
komunitas-komunitas yang ada di Desa Seneporejo.
Karnaval Budaya tersebut berjalan dengan lancar dan tertib hingga akhir meskipun dalam kondisi
cuaca yang panas, peserta dan juga masyarakat yang menonton masih antusias.
Apalagi hampir semua peserta karnaval membawa pengeras suara atau sound,
menambah kemeriahan acara tersebut.
Penulis: Tribudi P.
0 Comments:
Posting Komentar